Senin, 11 Mei 2009

Session 6, Chapter 9

Slide 40

Explain why a permission marketing approach is required for a B2C site


Permission Marketing

Berdasarkan referensi dari beberapa situs di intenet yang saya dapat, bahwa pengertian dari Permission Marketing adalah sebuah teknik pemasaran yang memerlukan persetujuan dari pihak customer.

Dapat ditarik kesimpulan secara sederhana bahwa ”Permission Marketing” adalah suatu teknik pemasaran kepada customer, setelah customer tersebut menyetujui untuk dapat dikirimkan informasi-informasi mengenai produk (barang maupun jasa) dari perusahaan yang sesuai dengan keinginan customer tersebut. Pemission marketing ini untuk menggunakan sistem email, website atau pengisian form tertentu.


Contoh dari Permission Marketing yang sering kita jumpai adalah saat melakukan “sign-up” sebuah E-mail. Salah satu form optional yang dapat diisi ataupun cantumkan adalah tentang hobby. Ada pula yang langsung menawarkan “apakah anda ingin dikirimi penawaran-penawaran” berdasarkan kategori tertentu, seperti penyuka sport, music, otomotif, gadget, fashion, dan lainnya.


Contoh Permission Marketing , Opt-in

Salah satu contoh dari “permission marketing” adalah membuat Opt-in mailing list.

Opt-in adalah suatu metode yang dilakukan atas kesadaran sendiri untuk mendaftarkan seseorang untuk berlangganan newsletter atau mailing list. Dengan kata lain, seseorang harus secara aktif “memilih” untuk bergabung dalam mailing list dengan memasukkan alamat email mereka dalam formulir pendaftaran.


Mengapa Permission Marketing dibutuhkan untuk situs B2C?

Menurut analisa saya, Mengapa Permission Marketing dibutuhkan untuk situs B2C? Karena Permission Marketing ini sangat ditujukan untuk end-user (customer).

Dilihat dari sisi customer, dengan adanya teknik ini maka customer akan merasa lebih nyaman, karena customer disini akan mendapatkan penawaran-penawaran yang sesuai dengan hobby mereka dan mereka tidak akan menerima email penawaran yang tidak berguna yang hanya dapat mengganggu waktu mereka saja.


Dilihat dari sisi Perusahaan, dengan adanya teknik ini maka juga lebih efisien dalam hal biaya (cost-efficient), karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk mengiklankan produk.

Kemudian customer atau calon customernya telah ter-identifikasi dan ter-target secara jelas, jadi perusahaan telah mendapatkan konsumen yang spesifik yang memang membutuhkan produk maupun jasa perusahaan. Perusahaan akan lebih fokus memasarkan produk mereka kepada orang yang memang ingin mengetahui informasi dan membeli produk tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar